Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting kecamatan Sindang.

INDRAMAYU JarrakPos.Com- Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu terus berupaya menekan angka Stunting yang ada, hal ini bertujuaan agar tumbuh kembang anak dapat tumbuh secara maksimal, selain itu pula bertujuaan agar bangsa ini generasi penerusnya harus mampu bersaing dengan generasi lainnya di era global

Stunting, atau kurang gizi kronis pada anak, memiliki dampak jangka pendek dan panjang yang signifikan pada kesehatan, perkembangan, dan kualitas hidup anak. Dampak jangka pendek termasuk terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, serta gangguan metabolisme. Sedangkan dampak jangka panjangnya meliputi gangguan kognitif, kesulitan belajar, peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, serta rendahnya produktivitas di masa depan.

Bertempat di gedung pertemuan kecamatan Sindang Rabu (02/07/25) diadakan kegiatan Mini Lokakarya (Minlok) Percepatan Penurunan Stunting kecamatan Sindang.
Hadir pada acara tersebut Kasie Kesos kecamatan Sindang Media, kepala Puskesmas Sindang dr.Suci, Kepala UPTD KB kecamatan Sindang Caswati, para Kader Posyandu dan penyuluh KB se kecamatan Sindang.

Dalam paparannya Kepala Puskesmas Sindang dr.Suci ” Marilah kita sama-,sama menurunkan angka stanting, stanting itu berawal pada saat ibu memasuki masa kehamilan, karena dengan asupan gizi yang cukup akan menghasilkan bobot bayi yang akan dilahirkan standar artinya bahaya bayi yang lahir akibat kelurangan gizi juga bisa dicegah, selain itu ibu-ibu juga pasca melahirkan juga tak kalah harus di perhatikan asupan gizinya hal ini akan berpengaruh pada kwalitas Air Susu ibu yang dikeluarkan sudah memenuhi standar gizi atau belum? ^ tegas Suci.

Menginjak bayi berusia 6 bulan ke atas juga harus diperhatikan makanan pendamping ASI nya, kita jangan puas diri ketika anak dikasih makanan istan yang justru kadar gizinya berkurang, karena asupan makanan yang baik akan mencegah para balita terkena stanting. Jadi mari kita semua awasi dan perhatikan lingkungan sekitar apakah masih ada anak-,anak balita yang kekurangan gizi sehingga tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.” Lanjut Suci.

Pada kesempatan itu juga diadakan dialog interaktif antara peserta yang hadir seputar kesehatan dan penyakit DBD yang sudah mulai merebak. *******(GUS Wahyu Sekober96)*******

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *