INDRAMAYU Jarrakpost.Com- Dunia pendidikan Kabupaten carut marut hal ini terlihat dari Siistim Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang terjadi di tinggkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang katamya menggunakan sistim otomatis ternyata malah menimbulkan permasalahan, selain patokan dari ketentuan dasar Sistim selelsi prestasi dan jaluk KIP plus digelombamg pertama (1) hal ini juga terjadi di sistim Domisili (Zonasi) dan mutasi. Hal ini juga ditambah belum siapnya pamitia penerimaan (Verifikasi) berkas baik itu operator nya sendiri kacau.
Sebagai mana di alami seorang ibu bernama Aminah (bukan nama sebenarnya) saat ditemui “yang awalnya mendaftarkan anaknya Rivaldo (bukan nama sebenarnya) yang mencoba mendaftar SPMB melalui jaluk Prestasi olah raga Futsal (gelombang 1) di SMPN 2 Sindang (Nedusi) . Rivaldo yang bersekolah di MI Islamik Cemter Indramayu. Menggunakan kk dan alamat la di daerah Lelea. Pada tahap pertama di umumkan nama Rivaldo tidak diterima di Nedusi walaupun memiliki banyak sertifikat prestasi Futsal karena menurut panitia penerimaan Nedusi sertifikat yang berlogo Disdikbud Indramayu atau kegiatan yang di laksanakan dari Disdikbud saja yang mempunyai poin besar. Akhirnya berkas berkas dijabut pada tanggal 4 Juli atas keinginan dan inisiatif sendiri dengan maksud akan di daftarkan di SMPN 3 Sindang” tegasnya
Pada hari Jum”at (05/07/25) dirinya membawa berkas pendaftaran ke SMPN 3 Sindang dan diterima oleh Ketua panitia H Jaya. Melihat berkas pendaftaran dan memiliki prestasi olah raga maka H.Jaya menyuruh segera di daftarkan pada bagian pendaftaran dan Verifikasi, ketika sudah sampai di meja pendaftaran dan Verifikasi petugas tersebut menanyakan apa bikin akun baru saja ya bu? Saya jawab mangga karena saya tidak faham dan mengerti. Kemudian oleh panitia meminta surat pencabutan berkas ke Nedusi dan sayapun meminta surat pencabutan berkas ke Nedusi dan diserahkan ke panitia pendaftaran tadi. Saya mendapat bukti pendaftaran yang ditulis tangan dari panitia pendaftaran dengan nomor 149 tanpa bukti yang lainnya, saya kemudian disarankan menunggu pengumuman karena proses pendaftaran sudah lengkap dan selesai” ungkap Aminah.
Pada hari Senin (07/07/25) saya melihat pendaftaran di SMPN 3 Sindang sangat terkejut karena berkas pendaftaran saya tidak di Input oleh panitia pendaftaran, malah yang keluar data pendaftaran dari Nedusi gelombang 1 jalur prestasi, lalu saya tanya ke ketua panitia H.Jaya ko bisa begini, kemudian kami duduk satu meja dengan suara pelan P. H Jaya memohon maaf atas kelalain yang terjadi atas kesalahan yang dilakukan oleh Panitia Pendaftaran dan menyarankan untuk bertemu Kepala sekolah Hj.Ani Hanifah untuk meminta kebijakan yang terjadi, karena hanya kepala sekolah yang mempunyai keputusan” ujar H.Jaya.
Kamis (10/07/25) saya ketemu dengan Kepala Sekolah Hj.Ani Hanifah jam 09.00 Wib yang di dampingi oleh semua panitia SPMB yang berjumlah 9 orang ini jelas seperti di adili saja, lalu Hj.Ani Hanifah menanyakan kenapa ada pengambilan berkas dari Nedusi? Apa ada yang telefon atau keinginan sendiri? Saya jawab keinginan sendiri dan anak, semudian Hj.Ani Hanifah menjelaskan kronologi pembelaannya seperti ini ” Tadi sdh telpon sama pa H. Jaya.
Masalah Ravino setelah dicek riwayat di sistem seperti itu mngkin sdh dijelaskan oleh pa H. Jaya.
Anak/ortu/gurunya tidak memindahkan secara online ke 3 Sindang setelah cabut berkas daftar online ke 2 Sindang lg, sehingga tidak terekam di 3 sindangnya dan pengumumannya ada di 2 Sindang.
Karena by sistem dan sekarang dapodik sudah ditutup jadi sdh tidak bisa melalukan apa2 lg.
Dan klopun kemaren daftar di 3 sindang tetap tdk diterima karena jaraknya jauh sekali utk kec. sindang dan kec Indramayu tdk akan masuk. Jujur saya sebagai orang tua sangat kecewa, apalagi kepala sekolah SMPN 3 Sindang bilang seharusnya yang mendaftar dan menarik berkas itu orang tuanya sendiri!!.saya ini ibu rumah tangga biasa mana bisa bikin akun tan tarik berkas, bukankah sudah ada operator panitia Pendaftaran SPMB? ” lanjut Aminah sambil berlinang air mata
Disini jelas ada proses yang salah dilakukan oleh panitia dan sengaja ataupun tidak proses pendaftaran dan pemasukan berkas pendaftaran siswa baru tidak dilakukan sesuai prosedur dari sistim yang ada. Perkara diterima atau tidak itu urusan lain yang jelas pihak dinas Pendidikan Bagian Pendidikan SMP juga harus bertanggungjawab atas kesalahan pamitia di SMPN 3 Sindang. Terlebih kepala sekolah jangan bilang data sudah di masukkan ke dalam dapodik, karena semua kepala sekolah SMP Negeri di Indramayu sudah menyatakan itu data siswa yang diterima ditutup pertanggal 10 jam 23.30 wib sedangkan data dapotik siswa baru kemudian di masukkan ini jelas cara lepas tanggungjawab sebagai pemangku kebijakan!!!. Kita cari solusi atas kelalaian ini bukan konfrontasi!! Agar jangan terjadi di kemudiaan hari.******(GUS Wahyu Sekober96)******