INDRAMAYU JarrakPos.Com-Memberantas kemiskinan dan kebodohan sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui GBHN (Garis Besar Haluan Negara ) dan sudah menjadi prioritas Presudent RI Prabowo Subianto. Namun dalam kenyataan dilapangan masih dijumpai sektor pendidikan dasar yang jauh dari kata layak dan memadai.
Hal ini dijumpai pada satu sekolah SDN 3 Terusan yang letaknya di samping balai desa Terusan kecamatan Sindang kabupaten Indramayu yang kondisi ruangan belajar memprihatinkan dan sarana pendukung seperti WC yang sangat tidak layak, tidak ada ruang Perpustakaan, ruang UKS dan laboraturium seperti sekolah lainnya.

Saat melihat pembagian makan sehat bergizi Jum’at (09/05/25) pukul 10 00 wib yang dibagikan kepada 115 siswa SDN 3 Terusan. Nampak para siswa menyambut gembira pemberian GMS (Gerakan Makan Sehat) tingkat Kabupaten Indramayu yang diberikan setiap hari Senin s/d Jum’at dengan menu yang berbeda tersebut. Ketika melihat ruangan kelas yang tidak ada plafon dan salah seorang guru honor Jamilah (bukan nama sebenarnya) ” SDN 3 Terusan juga tidak memiliki MCK yang layak terlihat atap gendengnya sudah mulai rusak dan tembok dengan kondisi sangat mengkhawatirkan, apalagi ruang perpustakaan atau yang lainnya,ini saya sudah tidak layak” tegas Jamilah
Ketika ditemui diruangannya Sabtu (10/05/25) Kepala Sekolah yang baru ditempatkan Yuyun dalam keterangannya ” Sekolah SDN 3 Terusan Sindang ini dari tahun 2017 sampai 2025 ini hanya memiliki seorang kepala sekolah Plt saja, baru bulan Maret 2025 kemarin saya ditempatkan menjadi kepala sekolah disini. Masalah bangunan ruang belajar yang tidak layak ini sudah dilaporkan ke kasie Sapras bidang SD Disdikbud Indramayu dan pihak Kabid SD, Untung sudah melihat semua bangunan disini dan mengatakan ini bukan rehab lagi tapi dibangun total termasuk juga MCKnya” tegas Yuyun.
Hanya ada rencana SDN 3 Terusan ini mau di marjer dengan SDN Terusan 1, ini sangat membingungkan sedangkan salah satu syaratnya adalah jumlah muridnya kurang dari 100 siswa sedangkan jumlah siswa di SDN 3 Terusan ini sudah lebih dari 100 dan ajaran baru nanti siswa yang mendaftar juga peminatnya sangat banyak” lanjut Yuyun.
Seharusnya Dinas Pendidikan Indramayu harus lebih probaktif dalam memonitoring keadaan sekolah serta melakukan tindak skala prioritas dalam memberikan rehab kepada sekolah jangan sampai sekolah yang masih layak akan terus mendapatkan bantuan rehab ruang belajar, Perpustakaan, Ruang UKS dan Laboraturium hal ini membuat pembiaran dan diskriminatif dalam sekolah, sudah semestinya Pemda Indramayu mengaktifkan kembali MKKS dan sebagainya sebagai alat pengawasan dan perpanjangan dinas, ubah paradigma dan mensed mereka demi pendidikan Indramayu yang merata dan berkeadilan. *****(GUS Wahyu Sekober 96)******